Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Giliran Inggris & Prancis Wajibkan Tes Negatif Corona Bagi Pendatang dari China
31 Desember 2022 4:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah negara telah menerapkan aturan khusus bagi pelancong atau pelaku perjalanan dari China . Menyusul terjadinya lonjakan kasus infeksi COVID-19 di Negeri Tirai Bambu.
ADVERTISEMENT
Teranyar, giliran Inggris yang turut menerapkan kebijakan khusus. Inggris, mensyaratkan pendatang dari China untuk menyertakan bukti tes COVID-19 negatif sebelum masuk ke negaranya, demikian dikutip dari AFP. Aturan tersebut akan mulai berlaku mulai 5 Januari.
Pemerintah Inggris juga disebut akan menguji sampel para pelancong yang datang, sebagai langkah pencegahan sementara karena kurangnya informasi kesehatan yang dibagikan oleh pemerintah China terkait lonjakan kasus di negaranya.
Selain Inggris, Prancis juga akan menerapkan syarat yang sama. Pendatang dari China harus menunjukkan tes COVID-19 negatif untuk masuk ke Prancis.
Prancis segera mewajibkan pelancong dengan penerbangan dari China untuk menunjukkan tes corona negatif dalam kurun waktu 48 jam terakhir yang disesuaikan dengan boarding pass mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tes acak juga akan dilakukan pada penumpang pada saat kedatangan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya varian baru COVID-19 yang masuk ke Prancis.
Inggris dan Prancis ini mengikuti langkah yang sudah terlebih dahulu diambil oleh sejumlah negara, seperti Italia, Spanyol, Amerika Serikat, India, Jepang dan negara-negara lainnya.
Dikutip dari Reuters, lonjakan kasus terjadi di China usai Beijing melonggarkan kebijakan ketat nol-COVID. Pemerintah mencabut lockdown, karantina, pembatasan perjalanan, dan tes corona massal pada awal Desember 2022. Akibatnya, otoritas tak dapat melacak kasus infeksi lagi.
Di akhir tahun ini, kasus harian di China tembus di atas 1 juta bahkan diprediksi lebih. Lonjakan kasus harian ini berdampak terhadap lonjakan pasien di berbagai rumah sakit seperti di Beijing.
ADVERTISEMENT